Tampil Gaya dan Gandrung Musik Pop
Temuan hasil riset yang dilakukan Spire Research & Consulting yang bekerja sama dengan Majalah MARKETING untuk melihat perilaku, tren, dan kesukaan anak remaja terhadap merek dalam berbagai jenis kategori, yang meliputi makanan dan minuman, fashion, telekomunikasi, media, dan lainnya. Survei dilakukan di lima kota besar (Jakarta, Semarang, Surabaya, Medan dan Makassar) dengan melibatkan 1.000 responden yang berumur 13-18 tahun atau masih duduk di bangku SMP dan SMA dengan level SES C ke atas. Berikut hasil survei per kategori.
1. Kesehatan dan Kualitas
Hasil riset menunjukkan Snack merupakan makanan kegemaran mereka. Namun, pemilihan kategori produk snack di kalangan remaja sangat beragam dan belum ada suatu produk yang menjadi market leader ataupun mendominasi pasar ini. Dari sekian banyak produk snack, hasil survei menunjukkan bahwa Chitato merupakan merek yang paling disukai oleh para remaja, diikuti oleh Taro dan Cheetos. Untuk produk biskuit, Oreo merupakan produk yang paling disukai di kalangan remaja pada umumnya. Namun, dibandingkan kota lainnya, remaja di Jakarta-lah yang paling menyukai Oreo (22%). Sebaliknya, remaja di Surabaya yang suka dengan merek ini hanya 10%.
Dalam hal minuman, dewasa ini pengetahuan remaja dalam berbagai minuman sudah sangat luas. Akan tetapi mereka masih kurang paham tentang kategori dari minuman tersebut. Salah satu temuan yang menarik di sini adalah ternyata minuman Pocari Sweat oleh kalangan remaja digolongkan sebagai minuman isotonik sekaligus merupakan soft drink. Pocari Sweat, Mizone dan Vita Zone merupakan merek minuman isotonik yang paling digemari oleh sebagian besar kaum remaja. Rata-rata para remaja di lima kota yang disurvei mengkonsumsi dua kaleng/botol minum isotonik dalam seminggu.
Di kategori soft drink, minuman keluaran PT Coca-Cola Indonesia tampak merajai pasar ABG. Fanta, Coca-Cola dan Sprite bertengger di posisi teratas merek soft drink yang paling sering dikonsumsi dan paling dikenal dalam kehidupan para remaja pada umumnya. Mereka mengkonsumsi sebanyak 2 botol/kaleng dalam kurun waktu satu minggu.
Sementara itu, dalam pemilihan restoran, mereka tetap lebih menyukai restoran fastfood seperti Kentucky Fried Chicken (KFC) atau McDonald’s. Rasa makanan, promosi, dan paket yang ekonomis telah mendorong mereka cenderung menyukai kedua restoran waralaba tersebut. Untuk restoran yang menghidangkan makanan asli Indonesia, merek Wong Solo juga cukup digemari oleh mereka.
Butuh tampil gaya
Nevada merupakan merek pakaian yang paling disukai sekaligus paling banyak dikenal oleh para remaja. Frekuensi pembelian pakaian ini dilakukan oleh kebanyakan remaja tiap 6 bulan kurang sampai 12 bulan sekali. Selain kategori pakaian, merek sepatu yang paling disukai oleh remaja. Di kategori ini, merek Converse (All Star) berada di posisi teratas, diikuti oleh Adidas dan Nike. Kebanyakan remaja membeli sepatu setiap 6-12 bulan sekali. Daya tahan sepatu dan model yang tidak cepat berubah menjadi faktor yang menyebabkan remaja relatif jarang membeli sepatu.
Sudah Jadi Gaya Hidup
Handphone sudah menjadi gaya hidup sekaligus kebutuhan tidak hanya bagi remaja, namun juga bagi semua kalangan.
Berdasarkan hasil survei, mayoritas remaja dari lima kota besar di Indonesia memilih Nokia, disusul oleh Sony Ericsson, sebagai merek handphone yang paling diketahui. Nokia dan Sony Ericsson pun merupakan merek ponsel terfavorit bagi para ABG. Keberadaan fitur-fitur terkini, seperti kamera dan musik ditambah dengan brand awareness serta user-friendly, membuat kedua merek ponsel ini paling banyak dimiliki oleh remaja.
Alasan utama bagi kebanyakan remaja dalam pemilihan sebuah produk dan tipe ponsel adalah dari sisi kelengkapan fungsinya, (seperti MP3 Player, radio, kamera, dan lain-lain). Untuk Operator seluler IM3 merupakan operator seluler yang paling banyak digunakan oleh remaja.
Merek IM3, XL, kartu As, dan Simpati di kategori GSM; dan Flexi untuk kategori CDMA merupakan produk yang paling umum digunakan oleh kalangan remaja di lima kota besar tersebut. Mereka membeli pulsa dalam nominal Rp 10.000-25.000. Tetapi, dibandingkan dengan frekuensi pengisian pulsa mereka (rata-rata 1-2 kali seminggu), maka dalam sebulan kebanyakan remaja mengisi pulsa rata-rata sebesar Rp 50.000 hingga Rp 100.000.
Sudah Jadi Gaya Hidup
Handphone sudah menjadi gaya hidup sekaligus kebutuhan tidak hanya bagi remaja, namun juga bagi semua kalangan.
Berdasarkan hasil survei, mayoritas remaja dari lima kota besar di Indonesia memilih Nokia, disusul oleh Sony Ericsson, sebagai merek handphone yang paling diketahui. Nokia dan Sony Ericsson pun merupakan merek ponsel terfavorit bagi para ABG. Keberadaan fitur-fitur terkini, seperti kamera dan musik ditambah dengan brand awareness serta user-friendly, membuat kedua merek ponsel ini paling banyak dimiliki oleh remaja.
Alasan utama bagi kebanyakan remaja dalam pemilihan sebuah produk dan tipe ponsel adalah dari sisi kelengkapan fungsinya, (seperti MP3 Player, radio, kamera, dan lain-lain).
Tarif murah dan konten menarik yang disediakan menjadi salah satu faktor utama ketertarikan kaum remaja terhadap Operator Seluler. Di sini, IM3 merupakan operator seluler yang paling banyak digunakan oleh remaja. Merek IM3, XL, kartu As, dan Simpati di kategori GSM; dan Flexi untuk kategori CDMA merupakan produk yang paling umum digunakan oleh kalangan remaja di lima kota besar tersebut.
Kebanyakan mereka membeli pulsa dalam nominal Rp 10.000-25.000. Besarnya uang jajan yang diterima menyebabkan mereka membeli pulsa dalam nominal yang relatif sedikit. Tetapi, apabila dibandingkan dengan frekuensi pengisian pulsa mereka (rata-rata 1-2 kali seminggu), maka dalam sebulan kebanyakan remaja mengisi pulsa rata-rata sebesar Rp 50.000 hingga Rp 100.000.
Berita Semakin Disukai
Trans TV dan RCTI merupakan stasiun TV yang paling banyak disukai oleh remaja. Acara televisi yang paling mereka sukai adalah Bioskop Trans TV, Bagi remaja zaman sekarang, berita sudah merupakan salah satu acara televisi yang disukai. Ketertarikan mereka pada berita di televisi ini didukung oleh cara penyajian berita yang semakin menarik dan lebih informatif, Sementara itu, acara radio yang paling disukai oleh remaja adalah musik.
Di sisi lain, internet merupakan salah satu hasil dari kemajuan teknologi. Hasil survei menunjukkan bahwa para remaja sudah mengerti dan menggunakan internet dalam kegiatan sehari-hari. Walaupun sebagian besar dari mereka masih menggunakan jasa warnet sebagai tempat untuk mengakses internet untuk mengerjakan tugas sekolah, bermain game ataupun hanya browsing.
Friendster merupakan salah satu dari situs yang paling sering dikunjungi oleh sebagian besar ABG. Untuk search engine, kaum remaja lebih suka menggunakan Yahoo dan Google.
Dengan internet, para remaja dapat menghabiskan waktu mereka kurang lebih 1-2 jam untuk sekedar chatting, mencari berita, mengecek e-mail hingga bermain game online. Aktivitas mengakses internet ini dilakukan pada sore hari sekitar jam 14.00– 18.00. Dalam seminggu mereka melakukan pengaksesan internet sebanyak 2 kali, dan dibandingkan mengakses internet di rumah, mereka lebih senang melakukan aktivitas tersebut di warnet.
Pasha Paling Favorit
Dalam dunia musik, remaja masih menyukai musik pop dan tren ini masih tetap stabil. Pasha (Ungu), Peterpan, dan Kerispatih merupakan grup band yang cukup melekat di benak remaja sebagai ikon musik mereka. Tidak ketinggalan dengan grup band pendatang baru Samson yang berhasil menarik perhatian sebagian besar remaja.
Untuk pemilihan grup band asing mereka lebih menyukai jenis musik yang dibawakan oleh Linkin’ Park atau pop rock yang dibawakan oleh kelompok musik Muse dan penyanyi Avril Lavigne.
Di samping musik, hangout merupakan salah satu kegiatan yang digemari remaja di kota-kota besar. Mal merupakan tempat hangout favorit yang paling banyak dikunjungi oleh remaja.
Belum Banyak Menabung
Hanya 24% yang memiliki rekening tabungan, sedang 76% lainnya belum memiliki. Bagi mereka yang memiliki tabungan, rata-rata menabung sebesar Rp 50.000–100.000.
Bank Central Asia (BCA) menjadi pilihan untuk menyimpan tabungan mereka. Jenis bank yang digunakan oleh orangtua mereka dan terpaan iklan turut mempengaruhi keputusan remaja untuk menggunakan BCA .